Hukuman Bagi Pezina di Dunia, Alam Kubur dan Akhirat


Allah ancam pelaku zina dengan hukuman-hukuman berat di dunia, alam barzakh, dan di akhirat.

Hukuman bagi pezina di dunia, apabila terbukti perbuatan zinanya untuk ditegakkan hudud. Yaitu hukuman cambuk seratus kali bagi pezina gadis atau bujang dan diasingkan dari negerinya selama satu tahun. Adapun pezina muhshon (pernah memiliki pasangan sah nikah baik masih ada atau sudah tidak ada) maka dia dirajam dengan batu sampai mati. Ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan sebagaimana firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka cambuklah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali cambukan. Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Nuur: 2)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Bujang dan gadis (berzina) dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun; sedangkan bagi yang pernah menikah (hukumannya) rajam.” (HR. Muslim, Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Siksa Pezina di Alam Kubur
Sedangkan siksa pelaku zina di alam kubur tak kalah ngeri. Mereka disiksa dalam kondisi telanjang sesuai kondisi mereka saat mengerjakan maksiat ini. Mereka dipanggang di atas bangunan semacam tungku yang bawahnya luas sementara atasnya sempit. Saat api menyalak ke atas, maka mereka terangkat sambil berteriak dan menjerit sekeras-kerasnya. Namun saat itu api mengecil dan mereka kembali di atas tungku. Siksa itu berulang sampai kiamat tiba. Mereka tak bisa keluar darinya. Sebuah kesengsaraan akibat kenikmatan haram sesaat.

Keterangan siksa di atas tercantum dalam hadits yang sangat panjang di Shahih al-Bukhari. Berasal dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: “Pada suatu pagi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bercerita kepada kami:

“Tadi malam aku didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku: berjalanlah. Kemudian aku pergi berjalan bersama keduanya. . . lalu kami mendatangi bangunan menyerupai tungku api. Tiba-tiba terdengar suara gaduh dan teriakan di dalamnya. Lalu kami melongok ke dalamnya. Ternyata di dalamnya terdapat beberapa laki-laki dan perempuan telanjang. Kobaran api dari bawah mereka menyalak ke mereka. Saat kobaran api itu mengenai mereka, maka mereka menjerit kesakitan."

Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepada kedua orang yang pergi bersamanya tadi, “Siapa mereka itu?” kemudian dijawab -di ujung hadits-,

“Adapun laki-laki dan perempuan telanjang yang berada di bangunan seperti tungku api adalah para laki-laki dan perempuan pezina.” (HR. Al-Bukhari)

Siksa Pezina di Akhirat
Hukuman siksa bagi pezina di alam kubur tersebut berlangsung hingga tiba kiamat. Sedangkan siksa berikutnya jauh lebih buruk dan mengerikan.

Allah sebutkan tentang tempat di jahannam bagi pelaku zina dalam firman-Nya,
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqan: 68-69)

Sejumlah mufassirin menyebutkan makna atsam. Salah satunya adalah lembah di jahannam. Ikrimah mengatakan, “Mendapatkan atsam: lembah-lembah di jahannam di mana para pezina disiksa di dalamnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas).
Imam al-Dzahabi dalam Al-Kabair menjelaskan siksaan hina bagi pelaku zina di akhirat dengan mengutip QS. Al-Hijr: 44:

“Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”

Atha’ berkata, “pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu akan keharamannya.”

Makhul al-Dimasyqi berkata, “para penghuni neraka mencium bau busuk dan berkata, ‘kami belum pernah mencium bau yang lebih busuk dari bau ini’ dijelaskan kepada mereka, ‘itulah bau kemaluan para pezina’.”

Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata, “sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni neraka.”

Imam al-Dzahabi juga menghadirkan keterangan di kitabnya itu, bahwa dari kemaluan para pezina akan keluar nanah dan darah yang busuk dan itu dijadikan minuman bagi pecandu minuman keras sebagai siksaan bagi mereka.

Demikianlah siksaan yang mengerikan lagi menghinakan bagi pelaku zina karena merengguh kenikmatan haram yang hanya berlangsung beberapa menit saja. Adakah orang berakal yang masih mau merasakan kenikmatan sesaat untuk kesengsaraan yang panjang? Wallahu A’lam.

Badrul Tamam di www.voa-islam.com


Tujuh Tanda Khusnul Khotimah

Tujuh Tanda Khusnul Khotimah dari Yufid TV

Gambaran Bidadari-Bidadari Surga Menurut Hadits Rasulullah SAW dan Al-Quran

Harumnya Bidadari

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kecantikan Fisik
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)
Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari  haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki mata yang indah.
Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.

Sopan dan Pemalu
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, yaitu:

“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yangmenundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)

“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)

“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain

Putihnya Bidadari
Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.

Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.
Baiklah…ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Karena bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,
“Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”(HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga..


Siapa Penghuni Neraka Yang ke-7

Kala itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.

Maka Rasulullah shallallahu allaihiwassalam bertanya:

"Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".
Lalu Rasullulah shallallahu allaihiwassalam bersabda:

"Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam".

Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.

Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.

Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain".
Dikatakan dalam Hadist Qudsi:

"Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.

Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum.

Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat".
"Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" (HR. Bukhari-Muslim).
ALLAH berfirman dalam beberapa ayat berikut...

"Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya". (QS. Al-Furqan: 11).

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah". (QS. Al-Mulk: 7).

Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44).

Rasulullah Shallallahu allaihiwassalam meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.

"Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir.

Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin;

Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api;

Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya;

Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi;

Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.


Rasulullah bertanya: "Bagaimana dengan pintu ke 7?"

Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu allaihiwasalam mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, ....

"Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat sebelum meninggal...

Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah  pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Shallallahu allaihowassalam di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."

Nabi Muhammad shallallahu allaihiwassalam lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk shalat.

Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.

Mari kita memohon ampun jangan sampe kita meninggal sebelum bertaubat... Mari kita bersholawat kepada Nabi kita agar diberi syafa'at...

Maafkan sahabat sahabat jika ada salah dan khilaf...
Ana uhibbukum fillah... Semoga kita saling memanggil untuk masuk ke surga nanti.. Jangan sampai ada yang tertinggal di neraka,..

Naudzubillahi min dzalik...

Ustadz Abdulrahman Makatita, Lc, M.Kom.I

3 Perkara Yang Paling Baik Di Akhir Zaman

Kemunduran akhlak umat manusia yang terjadi pada akhir zaman memang cukup memprihatinkan. Dimana banyak orang yang sudah mulai rakus dan tidak mau mengenal akan perkara-perkara yang batil, Sehingga mereka pun hanya berpikir  pada kepuasan belaka. Bahkan kemurkaan dan kemunafikan pun semakin menjadi hal yang biasa. Sehingga keberadaan pintu hidayah pun semakin pudar, Dan berbagai macam permusuhan semakin membabi buta. Dengan adanya hal demikian, Terpuruknya akhlak manusia pun semakin merajalela dan kebaikan semakin terlihat samar adanya. 

Namun Rasulullah SAW telah mengingatkan kembali kepada seluruh umat, Agar mereka mengamalkan tentang tiga perkara yang lebih agung dari pada perkara lain pada zaman akhir. Sementara pada masa terpuruknya kebaikan ini, Sangat memerlukan perhatian bagi umat di seluruh dunia, Khususnya umat Islam. Yang mana pada zaman akhir tidak akan ada suatu amalan yang lebih baik kecuali tiga perkara tersebut. 

Hal demikian memang sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW, Yang telah diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Hudzaifah. Dimana pada hadits tersebut, Bahwa Nabi menjelaskan mengenai tiga perkara yang paling agung di akhir zaman, sebagaimana penjelasan berikut ini :

1. Mendapat dirham ( Rizki ) yang halal Kelalaian umat pada akhir zaman sampai membuat mereka buta akan perkara yang halal dan perkara yang haram. Sehingga mereka cenderung lebih terlena pada kepuasan sesaat. Namun tidak memperhatikan akan segala larangan yang ada dalam syariat Islam. Akibat kebutaan mata hati umat di akhir zaman, membuat mereka lupa akan tuntunan mencari rizki yang halalan thayyiban. Sehingga dari situ Rasulullah SAW pun mengingatkan, Bahwa mendapat rizki yang halal merupakan salah satu perkara yang lebih baik pada akhir zaman. 

Begitu pula penjelasan dalam kitab  Lukman Al-Hakim, menunjukkan bahwa adanya sebuah peringatan atau nasihat dari sang Ayah kepada anak, ‘’Yakni untuk bekerja dalam mencari harta kekayaan dengan jalan yang halal untuk menjaga kefakiran’’. Hal demikian karena orang yang lebih fakir hatinya, Akan dijatuhi tiga perkara, yakni lemah dalam agama, lemah akal, dan hilang rasa malunya. Dan terlebih dari semua itu ialah manusia memandang dia ( Orang yang fakir hati ) dengan pandangan yang rendah. 

Dengan begitu, mencari harta yang halal memang harus diterapkan agar nantinya hati dan pikiran bisa terjaga dari perkara yang melanggar agama, Terlebih lagi bila sampai melampaui batas.

2. Berpegang teguh pada Sunnah Nabi Memang berpegang teguh pada sunnah Rasulullah merupakan salah satu perkara yang paling agung di akhir zaman. Tentunya para ulama’ telah bersepakat bahwa sunnah Nabi merupakan hujjah setelah keberadaan Al-Quran.  Sementara dari situ, Nabi pun memberikan isyarat tentang adanya kelompok yang ingkar kepada sunnah. Padahal mereka sudah mengakui bahwa Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul utusan Allah SWT. 

Sehingga selalu berpegang teguh pada sunnah Nabi, setidaknya menjadi perhatian khusus bagi seluruh umat. Agar para umat manusia nantinya tidak semena-mena untuk memudarkan akan ajaran dari Sunnah Rasulullah. 

3. Hubungan sesama saudara yang baik Mengingat akan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah R.A. Dalam hadits tersebut  menjelaskan, Bahwa  siapapun yang menyambung hubungan sanak kerabat dengan baik, maka Allah SWT akan meluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya.

Oleh karena itu, dari penjelasan hadits tersebut bisa ditarik kesimpulan, Bahwa betapa pentingnya untuk menyambung hubungan sesama saudara ini. Yang mana pada akhir zaman, perkara baik ini telah banyak dilalaikan oleh kebanyakan orang. Maka dari itu, menjalin hubungan sesama saudara dengan baik, perlu diterapkan bagi seluruh umat. Dimana hal tersebut memang menjadi salah satu perkara yang paling agung di akhir zaman.


Sumber: http://www.arbamedia.com

Yang Tidak Hancur Saat Sangkakala Ditiup

Ketika hari yang dijanjikan (kiamat) itu datang, Sangkakala ditiup, gunung-gunung berterbangan seperti debu, langit runtuh, maka musnahlah apa yang ada di bumi dan apa yang ada dilangit.  Namun ada beberapa yang tidak musnah saat sangkakala ditiupkan, diantaranya Surga dan Neraka, Arsy Allah, Kursiny-Nya dan Lauh Mahfuzh,

Ikuti berita dari kisah alami berikut: